Proposal Pendirian Usaha Konveksi Lengkap 100%

Sumber : 
https://saminolani.blogspot.com/

  BAB I
  PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

Setiap manusia akan selalu mencari ekonomi  agar adapat memenuhi kebutuhan nya seperti sandang, pangan, dan papan. 

Maka dari itu berikut cara membuat proposal usaha di bidang Konveksi agar dapat membantu kebutuhan semua. Untuk Bisnis yang akan kami kembangkan merupakan suatu bisnis yang merupakan permodalan nya enggak terlalu besar atau skala kecil. 

Tetapi potensi dalam penyerapan tenaga kerja di daerah kami sangat besar dan dapat membantu perekonomian nya. Kami juga akan melibatkan sejumlah pekerja kaum perempuan.

Hal seperti ini agar dapat terus mendorong kaum perempuan agar terus memperjuangkan persamaan haknya. 

BAB II

PROFIL USAHA DAN STRUKTUR ORGANISASI

2.1.1 JENIS BISNIS

Usaha konveksi yang sedang kami jalankan berupa perlengkapan tidur bayi dan balita. Perlengkapan tidur memiliki bahan dasar yang di dominasi oleh dakron.

Selain bahan nya yang cukup halus dan lembut, juga banyak motif yang dapat memikat hati konsumen. Selain memiliki barang yang berkualitas harganyapun terbilang masih murah.

  2.1.2.  NAMA PERUSAHAAN

  Konveksi Vanlin Baby.  Berdiri sejak pada tahun 2000. Didirikan oleh sepasang suami istri (Bpk Husairi dan Ibu Halimah). Awalmulanya pada saat pengalaman seorang ibu Halimah yang pernah bekerja sebagai penjahit di salah satu rumah konveksi di kota Jakarta.

  Kemudian beliau ingin memiliki konveksi sendiri pada akhirnya kemudian membangun sebuah konveksi rumah pada tahun 2000. Dan hingga saat ini.

  2.1.3.  LOKASI DAN PEMASARAN

  Konveksi vanlin baby ini berlokasi di Jl.  Tanjung Pura II RT005 / 04 No.24 Kalideres, Jakarta Barat, Dalam pemasarannya, Ibu Halimah memasarkan ke beberapa toko yang berada di kawasan pasar pagi dan Mangga Dua Jakarta. 

 Hal ini merupakan agar produk yang dihasilkan dapat dikenal di masyarakat luas.  Dan untuk pusat perbelanjaan di Mangga Dua pun sangat tergolong strategis karena banyak orang dari luar Jakarta berbondong-bondong berbelanja di tempat tersebut.

  2.2.  STRUKTUR ORGANISASI

  Struktur organisasi sangat diperlukan agar dapat membedakan batasan kewenangan dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan keterkaitan setiap bagian untuk mencapai tujuan yang dan ditetapkan.  Karena Untuk mencapai kegiatan  usaha maka diperlukan suatu forum yang mengatur segala kegiatan dan kegiatan usaha.

  Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 7 (tujuh) kariawan yang tergabung dalam bisnis ini, sebagai berikut :

  1. Penjahit

  - Bertugas menjahit bahan yang sudah ditentukan polanya dan sudah di potong

  2. Overlock

  - merapikan jahitan yang berantakan dan sisa benang

  3. Jagal

  - Untuk memotong bahan menjadi bentuk produk yang ingin di buat

  4. Kurir atau pengirim

  - Mengirim barang untuk dipasarkan kepada langganan

  - Untuk membeli persediaan bahan baku seduai kebutuhan

  Struktur manajemen bisnis:

  - Manajemen: Tuan Khusairi

  - Keuangan: Ibu Halimah

  BAB III
ASPEK PRODUKSI

  3.1.1.  JENIS PRODUK

Berikut merupakan produk yang di buat oleh Vanlin Baby :

  - Set bantal bayi

  - Set bantal balita

  - Gendongan bayi

  - Seprei bayi

  - Badcover sayang

  - Tikar troli bayi

  - Bemper bayi

  - Sarung bantal

  3.1.2.  PEMBUATAN PRODUK

Untuk material atau bahan baku yang digunakan adalah terdiri dari:

  · Kain Daleman saten veles

  · Bahan kain

  · Dacron atau busa

Cara pembuatan :

  1. Potong dulu bahan sesuai pola

  2. Lakukan pemotongan kain yang telah di pilih sesuai dengan ukuran produk yang diminta

  3. Jahit daleman dan kain kain

  4. Isi kain daleman dengan dakron

  5. Kemudian jahit kembali lubang pengisian

  6. Lepaskan benang / bersihkan benang

  7. Kemas produk jadi

  8. Lalu taruh di tas

  9. Kirim ke toko untuk dipasarkan

BAB IV

ANALISIS ASPEK KEUANGAN

4.1 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

NO, JENIS ITEM, JUMLAH, HARGA

1. MESIN JAHIT 3

Rp.15.000.000;

2. MESIN OBRAS 1 

Rp.  5.000.000;

3. MEJA POTONG 1

Rp.  1.500.000;

4. BENANG JAHIT 1 Lusin

Rp.       60.000;

5. BAHAN 200 Meter

Rp.  5.800.000;

6. KAIN DALEMAN 2 Rol

Rp.     510.000;

7. PLASTIK 500 Lembar

RP.    110.000;

8. MIKA PLASTIK 3 Rol

Rp.    705.000;

9. RESLETING 2 Rol

Rp.     200.000;

10. DAKRON 1Bal

Rp.     350.000;

11. TALI SARUNG GULING 1 Kg

Rp.       43.000;

12. DAKRON LEBAR 1 Gulung

Rp.     500.000;

TOTAL ANGGARAN

Rp. 29.778.000;

2.9. Perkiraan  penjualan per bulan

Perkiraaan perhitungan perhari dapat terjual 1 lusin   ×        = Rp.17.100.000,00

Maka jika di kalkulasikan perbulan terjual  35 stoples × 28.500     = Rp.     997.500,00

Total                             = Rp. 18.097.500,00

Biaya-biaya

Perkiraan modal kembali (Pay Back Periode )

Maka Modal dari awal + laba yang bersih perbulan nya = jangka waktu modal kembali ( bulan )

Rp.7.698.000,00 + Rp. 4.164.720,00 = ±2 bulan

BAB V

ANALISIS SWOT

       Berikut merupakan analisis yang digunakan yaitu menggunakan analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman)

  1. Strength (kekuatan)

  - Barang yang di produksi tidak mudah basi jadi prospek kedepan sangat menjanjikan

  - Pemilihan produk yang sangat tepat, karena kain bukanlah barang yang mudah rusak

Agar modal dapat kembali maka penjualan kurang lebih sekitar 2 bulanan

  2. Weakness (Kelemahan)

  -Kurang inovasi sehingga banyak produk buatan ditiru oleh orang lain

   -Kurangnya dalam modal yang dapat menghambat pertumbuhan produksi

  3. Peluang (Opportunities)

  - Dengan jumlah penduduk yang meningkat maka angka kelahiranpun semakin tinggi sehingga kebutuhan akan perlengkapan bayi tidak akan padam.

  4. Ancaman (Ancaman)

  - Dengan banyaknya pelaku usaha konveksi dapat menghambat pergerakan di lapangan

  BAB VI

  PENUTUP

  6.1.  Kesimpulan

Dengan dibukanya bisnis atau proposal usaha konveksi ini setidaknya dapat merekrut pekerja yang ada di sekitar sehingga dapat membantu perekonomiannya.

 Hal ini juga membuktikan bahwa usaha ini dapat dibuka dimana saja sesuai dengan pangsa pasar yang memang sipatnya menguntungkan.

Share this post